Tuesday, February 5, 2008

MOS Mendidik V.S MOS Menganiaya

MOS merupakan salah satu kegiatan untuk siswa baru yang biasanya dilakukan pada tahun ajaran baru. Kegiatan ini merupakan rutinitas tahunan dalam sebuah lembaga pendidikan. Salah satu fungsi MOS adalah untuk melatih mental calon siswa baru untuk selalu tegar, sabar, serta mampu mematuhi disiplin yang ada di sekolah.
. Di dalam kegiatan ini biasanya disertakan juga pengenalan mengenai anggota lembaga serta kurikulum yang akan diterapkan. Pada umumnya kegiatan ini dipandu oleh kakak senior yang sudah berpengalaman, bahkan mereka lebih berkuasa dari pada para guru. Mereka mengajarkan hal-hal yang kiranya bisa mendidik calon adik kelasnya untuk kekebalan tubuh serta mentalnya. Akan tetapi kegiatan ini sering disalahgunakan oleh para senior. Mereka selalu semena-mena dengan calon adik kelasnya sebagaimana mereka diperlakukan kakak pembinanya ketika menajdi siswa baru.
Pada waktu kegiatan ini berlangsung biasanya para guru hanya mengawasi dan tidak ingin bercampur tangan dengan urusan siswa senior mereka. Sehingga para guru yang seharusnya menjadi pelindung siswa baru mampu memberikan kewibawaannya serta rasa kasih sayang. Sebenarnya MOS merupakan rutinitas yang bagus apabila kesempatan tersebut digunakan untuk mendidik adik kelas dengan pengetahuan yang luas, tidak sekedar hantaman fisik maupun batin. Di mana hantaman lahir batin yang menyebabkan mereka kuat mental, tetapi juga merasa tertekan dengan keadaan di lembaga yang akan ditempati. Bahkan, apabila kegiatan tersebut membutuhkan barang yang langka maka akan merepotkan siswa maupun orang tua.
Di sisi lain MOS juga mendatangkan banyak manfaat bagi siswa baru. Mereka akan selalu mengenang masa pertama kali menginjakkan kaki ke gedung sekolah baru dengan kesan yang berbeda-beda. Adakalanya pengalaman yang menyenangkan, menyedihkan, dan juga menjengkelkan karena tingkah laku senior yang keterlaluan. Pengalaman dan pelajaran-pelajaran yang mereka dapatkan ketika MOS akan bisa dijadikan bahan dalam menjalani pendidikannya. Bahkan hal itu tidak akan pernah bisa dilupakan sampai mereka lulus dari lembaga tersebut. Manurut kebanyakan siswa baru, MOS merupakan hal yang mengerikan, tetapi juga menyenangkan. Sehingga MOS seharusnya diterapkan setiap awal tahun bagi siswa baru karena merupakan salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang digunakan untuk memperkenalkan lembaga dan melatih mental.
Maksud kegiatan MOS yang seharusnya diterapkan adalah MOS yang mendidik siswa baru, bukan untuk menganiaya mereka. Maka dari itu, apabila sebuah lembaga akan mengadakan kegiatan MOS seharusnya para guru tidak kalah penguasaannya dengan anak didik seniornya. Jadi, dalam penyelenggaraan kegiatan ini guru harus bisa mengatur strategi baik terhadap siswa baru maupun anak-anak didik seniornya. Apabila pihak lembaga tidak mampu membendung kebiasaan buruk di dalam kegiatan ini maka mereka bisa mencari para ahli yang mampu untuk membantunya, seperti para psikolog. Nah, dengan strategi ini kemungkinan besar para kakak senior akan selalu mengontrol paradigmanya di dalam mendidik adik-adik mereka. Akhirnya nereka tidak akan ada niatan lagi untuk balas dendam karena kakak senior mereka terdahulu.



No comments: