Thursday, February 7, 2008

Kaedah MengenaLi Al-Quran


A. Tiga Wirid Al-qura’an Setiap Hari:
1. Wirid Tilawah terhadap al-Qur’an dengan memperlihatkan adab-adab membaca. Minimal 1 juz dalam sehari sehingga mampu mengkhatamkan al-Quran dalam sebulan

2. Wirid Hafalan dengan menghafal setiap hari 1,2, atau 3 ayat dan mengulanginya setiap hari dengan harapan dalam beberapa tahun telah mampu menghafal al-Quran 30 juz dengan baik dan sempurna.
3. Wirid Tadabbur dengan memahami isi kandungan al-Quran dengan mengikti langkah-langkah yang telah disebutkan sebelumnya, dengan harapan mampu memahami 1 atau 2 ayat setiap hari dengan pemahaman yang mendalan dan mengesankan.


B. Kunci-kunci Berinteraksi dengan al-Quran
1. Memandang al-Quran dengan pandangan global dan komprehensif seperti pemahaman liberal ayat yang berbunyi ”.....idzaa laqiitum....fadhorbarriqoob”
2. Perhatian terhadap tujuan-tujuan utama diturunkannya al-Quran (pedoman, petunjuk, dan pembeda kebenaran dan kebathilan).
3. Perhatian terhadap fungsi pelaksanaan dinamika al-Quran.
4. Menjaga dalam suasana teks al-Quran
5. Menghindari keterangan-keterangan yang berlebihan
6. Membersihkan al-Quran dari bahaya riwayat al-israiliyyah (riwayat-riwayat yang diriwayatkan oleh ahlul kitab/yahudi/nasrani) dan menghindari memberi penjelasan terhadap mubhammat (belum jelas).
7. Memasuki dunia dalam al-Quran tanpa sebuah tendensi sebelumnya (politik golkar dan P3)
8. Percaya secara totalitas terhadap kebenaran teks al-Quran dan menundukkan sebuah realita yang bersebrangan kepadanya
9. Bersama dengan petunjuk, isyarat serta faedah-faedah al-Quran
10. Maha Kaya kandungan ma’na dan petunjuk al-Quran (An-Naba’ul ’adzim juz 1) Al-Quran bagaikan mutiara.
11. Berpegang dengan pemahaman sahabat ketika memahami al-Quran.
# Kita dianjurkan untuk berpegang kepada sahabat ketika memahami al-Quran karena:
1. karena mereka oleh Rosul disifati ’udul (orang yang bersifat adil dan dapat dijadikan pegangan)
2. mereka adalah saksi hidup turunnya al-Quran
3. mereka hidup pada masa bahasa arab masih otentik belum mengalami pergeseran perubahan bahasa (qurun)
# Beberapa sahabat nabi yang bisa dijadikan pegangan:
1. Ibnu ’abas: beliau diberikan gelar oleh Rosul sebagai ”turjanul Qur’an” sesuai dengan hadits yang berisi do’a Rosul kepadanya ” Allahumma Faqqihhu fiddin wa ’allimna tta’wil”
2. Ibnu Mas’ud: beliau mengatahui kapan al-Quran diturunkan dan dimana dia diturunkan
3. Abdullah bin Umar, Ubay bin Ka’ab, Siti ’Aisyah, khulafaurrasyidin
# Penyebab pergeseran bahasa Arab;
1. Masuknya negara lain ke dalam bangsa arab yang bahasanya mampu mengalahkan bahasa arab
2. Pengetahuan Ilmiah (penterjemahan di Baitul Hikmah oleh Al Ma’mun)
12. Membebaskan teks Al-Quran dari pembatasan waktu dan tempat
# sebagaimana pemahaman masyarakat liberal yaitu:
1. AL-Quran dibatasi oleh waktu (hanya untuk umat setelah nabi wafat)
2. Al-quran dibatasi oleh tempat (hanya untuk orang arab)
3. Al-Quran untuk umat islam tetapi sebagian ayat lebih relevan untuk waktu2 pada zaman dahulu) seperti ayat ” assaariqotu wassariqu faqtha’uu aidiahum”
# Nuzul Al-Quran ada 2: 1. Asbaab (sebab2)
2. biduunil asbaab (aghlabul qur’an)
13. memperhatikan sisi realitas pada teks suatu ayat al-Quran
” Wailullilmuthaffifin...”
14. sikap terhadapa perlawanan melawan jahiliyah materialistik (Al-Imran, ”....mataa’uu Qaliil...”
15. Perluasan penafsiran al-Quran sehingga mencakup sejarah dan kehidupan para sahabat
16. Perasaan bahwa ayat yang dibaca adalah tertuju padanya
17. Penerimaan yang baik apa yang ada dalam al-Quran
18. Mencatat lintasan-lintasan pemahaman ketika sedang terjadi
19. Menguasai dasar-dasar tafsir
20. Mengulang-ulang dalam membaca al-Quran yang mana akan selalu memberi arti dan pesan yang baru pada setiap bahasan
21. Memperhatikan kesatuan independen karakter sebuah surat tertentu
22. Memperhatikan penggunaan al-Quran terhadap suatu istilah tertentu
23. Tidak mempermasalahkan perbedaan pendapat para ulama terhadap sebuah penafsiran dan mengembalikan perbedaan tersebut pada seumber utama yaitu al-Quran
24. Mengetahui bahwa ketokohan seseorang adalah dilihat dari kebenaran yang ada padanya
25. Tartib dan berurutan dalam langkah berinteraksi dengan al-Quran
26. Memetik buah pengalaman dalam berinteraksi dengan al-Quran
Disampaikan oleh Us. Hasan El-Qudsi dari Cairo di Pesantren Al-Es'af

No comments: