Saturday, February 2, 2008

Mencicipi Nikmatnya Kesusahan


Terkadang kesusahan merupakan hal yang terbaik bagi manusia. Kesusahan seringkali menyadarkan seseorang akan kebesaran Allah dan menyadarkannya akan pentingnya berbagi dengan sesame, lebih-lebih dapat mempererat tali persaudaraan sesame muslim dan saling hormat dan tolong menolong dalam kebaikan.

Di samping itu kesusahan juga dapat menjadi jalan untuk mendekat kepada Allah SWT. Ketika musibah menimpa, keinginan untuk merasa dekat dan selalu mengingat Allah SWT serta kekhusyu’an dalam beribadah pun meningkat secara drastic.
Dalm kesusahaan kita dapat melakukan instropeksi diri, seberapa besar dosa yang telah kita perbuat yang akhirnya berujung pada penyesalan yang mungkin tidak pernah kita rasakan ketika kita hidup dalam kesenangan.

Ketika bergelimang dengan kemewahan kita sering kali kehabisan daya unutk bangkit, kehilangan upaya untuk mencari solusi agar terlepas dari sebuah permasalahan, sehingga tidak tahu harus bersikap bagaiamna.Justru kondisi yang serba susah akan menempa diri kita untuk menjadi sosok yang tegar dan tidak putus asa dalam menghadapi masalah. Di samping itu, situasi tersebut akan melunakkan hait kita untuk dapat meningkatkan sisi spiritualitas kita.

Pada kondisi seperti ini suara azan akan dapat menggerakkan hati kita unutk mendekat dan memasuki masjid untuk ikut sholat berjama’ah, air wudhu yang membasahi wajah kita akan memberikan kesejukan. Kesejukan tersebut serasa menyelinap sampai ke relung hati melebihi dinginnya es, sehingga dapat menjadi penawar kegerahan, penghilang rasa stress yang menyiksa.

Ketika terdengar sang imam membaca “iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin”, kita akan tersadar bahwa harta benda yang hilang bukanlah sesembahan yang perlu ditangisi, dan hanya kepada-Nya lah kita memohon pertolongan. Qalbu akan terasa amat sejuk bila kita mengembalikan dan menyrahkan segala sesuatu hanya kepada Nya. Begitu juga ketika mendengar lantunan “ihdina ash-shiratalmustaqiim” kita pun ikut meminta kepadaNya untuk ditunjukkan jalan yang lurus sesuai deangn kehendak Nya, berdasarkan pada keridhaanNya. Seusai sholat pun kita ajukan permohonan yang sangat hingga pada moment itu kita benar-benar sadar bahwa Dialah satu-satunya tumpuhan harapan.

Setelah itu semua, penyesalan pun terungkit seketika, membuat bibir tak mampu berkata. Yang ada hanya isyarat penyesalan, permohonan dan harapan pengampunan. Tetes-tetes bening membasahi wajah ketulusan yang selama ini tidak pernah terjadi. Akhirtnya kita dapat meni’mati kesusahan dengan senantiasa curhat kepada Allah.

Namun, hendaknya kita senantiasa memupuk hubungan kita dengan Allah. Jangan sampai kita mengingat Allah haya ketika dilanda masalah, lalu melupakanNya ketika berada dalam kesenangan. Ingatlah Allah kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi bagaimanapun. Karena biasanya kesusahan selalu membuat orang lupa mengingatnya. Padahal susah dan senang adalah ujian dari Nya bagi para hambaNya.
Jika kesusahan membuat kita ingat pada Allah SWT dan kesenangan membuat kita melupakanNya, bukankan kesusahan merupakan hal yang terbaik buat kita?????

Tapi na’udzubillah kalau suatu kebahagiaan menjadikan kita jauh dari Allah………bukankah begitu…..
SHOLATLAH SHOBAT SEBELUM KAMU DISHOLATKAN…….

No comments: